Minggu, 19 April 2009

Kini Eranya Televisi Digital

Televisi Digital
Info:
Menteri Telekomunikasi dan Informatika (Menkominfo) Muhamad Nuh menjelaskan, pemerintah akan melaksanakan ujicoba siaran televisi digital di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada 13 Agustus 2008. Guna menyiapkan aturan mengenai ujicoba tersebut, Menkominfo telah menerbitkan Peraturan Menteri nomor 27/P/M.KOMINFO/8/2008 yang isinya antara lain mengharuskan Lembaga Penyiaran Publik (TVRI) dan Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) untuk menggelar ujicoba siaran tv digital. Hal itu disampaikan Menkominfo dalam acara konferensi pers yang digelar di kantornya, Jl. Medan Merdeka Barat Jakarta, Jumat (8/8). Ujicoba itu yang diharapkan akan rampung dalam waktu 6 bulan hingga setahun ini, menurut Menkominfo merupakan bagian dari rangkaian persiapan perpindahan siaran tv analog ke digital secara nasional. Menkominfo mengharapkan pada 2018 atau lebih cepat, Indonesia akan meninggalkan format siaran tv analog. Hal ini menurutnya mirip seperti saat masyarakat Indonesia meninggalkan siaran tv hitam putih, dan mesti beralih ke tv berwarna. Dalam rangka ujicoba itu, pemerintah berencana membagikan alat bernama Set top Box secara cuma-cuma sebanyak 900 unit kepada warga Jabodetabek. Dengan alat ini, masyarakat yang masih menggunakan tv analog tetap bisa menerima siaran berformat digital yang dipancarkan stasiun tv, baik TVRI maupun tv swasta. ''Alat ini 100 persen buatan Indonesia dan diproduksi oleh manufaktur Indonesia,'' ujar M. Nuh. Selain bisa mengkonversi siaran digital ke analog, Set top Box juga bisa berfungsi sebagai bagian dari alat sistem peringatan dini (Early Warning System). ''Jadi dari BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika), seluruh tv di Indonesia bisa menerima informasi peringatan dini,'' ujar Muhamad Nuh. Masih ada lagi fungsi lain Set top Box. Alat ini juga bisa mengetahui saluran apa yang tengah ditonton masyarakat. Dengan demikian alat ini bisa menjadi acuan rating dan survei. Guna pengadaan Set top Box, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) Freddy Tulung mengatakan saat ini Depkominfo telah mengadakan tender yang nilainya mencapai Rp 1,2 miliar. Menyinggung soal persiapan Indonesia menuju siaran tv digital, pemerintah telah membuat tahapan. Tahapan pertama, pada 2008-2012 pemerintah akan menghentikan pemberian izin baru untuk siaran tv analog, dan mulai membuka penyelenggaraan izin pembangunan infrastruktur tv digital. ''Pada 2017 kami akan lakukan penghentian izin siaran televisi analog di beberapa daerah. Dan akhirnya, pada 2008 seluruh siaran dan tv masyarakat sudah digital,'' lanjut Freddy Tulung. Di era digital nanti, jaringan pemancar akan disediakan oleh operator jaringan, bukan lagi oleh stasiun televisi. Dalam rangka ujicoba ini, pemerintah telah menunjuk PT Telkom selaku operator jaringan siaran. ''Stasiun televisi nantinya hanya akan menyediakan layanan isi siaran. Sementara jaringan siarannya akan disediakan perusahaan lain,'' ujar Menkominfo.
Transisi ke TV Digital
Pesawat TV analog tidak bisa menerima sinyal digital, maka diperlukan pesawat TV digital yang baru agar TV dapat menggunakan alat tambahan baru yang berfungsi merubah sinyal digital menjadi analog. Proses perpindahan dari teknologi analog ke teknologi digital membutuhkan sejumlah penggantian perangkat baik dari sisi pemancar TV-nya ataupun dari sisi penerima siaran. Transisi ke TV Digital menyebabkan tersedianya saluran siaran yang lebih banyak.
Proses transisi perpindahan meminimalkan resiko kerugian khusus yang dihadapi baik oleh operator TV maupun masyarakat. Resiko kerugian khusus yang dimaksud adalah informasi program ataupun perangkat tambahan yang harus dipasang. Perubahan dilakukan melalui masa dimana sebelum masyarakat mampu membeli pesawat penerima digital dan pesawat penerima analog yang dimilikinya dipakai menerima siaran analog dari pemancar TV yang menyiarkan siaran TV Digital.
Masa transisi diperlukan untuk melindungi pemirsa (masyarakat) yang telah memiliki pesawat penerima TV analog untuk dapat secara perlahan-lahan beralih ke teknologi TV digital dengan tanpa terputus layanan siaran yang ada selama ini. Operator TV yang sudah ada dapat memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun, seperti studio, bangunan, SDM dan lain sebagainya. Infrastruktur TV digital terrestrial relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan infrastruktur TV analog.
Pola Kerja Sama Operasi ditempuh antar penyelenggara TV yang sudah ada dengan calon penyelenggara TV digital. Sehingga di kemudian hari penyelenggara TV digital dapat dibagi menjadi penyedia jaringan dan penyedia isi


Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital Terestrial
Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah(area) penyiaran. Karakteristik sistem penyiaran TV Digital sama di
radius yang sama.
Kualitas Penyiaran TV Digital
Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi. TV digital memerlukan tersedianya kanal dengan laju tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.

Manfaat Penyiaran TV Digital
TV Digital digunakan untuk melihat simpanan program, (siaran interaktif).
Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif seperti layanan komunikasi dua arah. Televisi digital dapat digunakan seperti [[internet]

Penyiaran TV Digital Terrestrial bisa diterima oleh sistem penerimaan TV tidak bergerak dan penerimaan TV Bergerak. Kebutuhan daya pancar TV digital juga lebih kecil dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat).

Frekuensi TV Digital
Secara teknik pita spektrum
frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda.
Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk
jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru adalah dengan menggunakan format digital.
Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum. Satu penyelenggara televisi digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup besar. Artinya tidak hanya 1 (satu) kanal pembawa melainkan lebih. Penyelenggara berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan yaitu untuk mentransfer program dari stasiun televisi lain yang ada di dunia menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.

Kelebihan Frekuensi TV Digital
Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital. Program dapat diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (
operator lain). Dari aspek regulasi terdapat ijin penyelenggara jaringan dan ijin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital.
Perspektif bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran di era digital mengalami perubahan baik dari pemanfaatan kanal maupun teknologi jasa pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi terjadi efisiensi penggunaan kanal. Satu kanal frekuensi yang saat ini hanya bisa diisi oleh satu program saja nantinya bisa diisi antara empat sampai enam program sekaligus.

Keberadaan TV Digital di Indonesia
Stasiun
TV penyiaran baik TVRI maupun TV swasta nasional memanfaatkan sistem teknologi penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat studio untuk memproduksi program, mengedit, merekam dan menyimpan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit yang dimanfaatkan sebagai siaran TV-Berlangganan.
Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan apliksi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara bersama dengan siaran
analog sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.

Jumat, 27 Maret 2009

Pengaplikasian serta Dampak dari teknologi 3,5 G


Perkembangan Teknologi Komunikasi oleh Uray Ferdiyan


3G dan 3,5G


Teknologi 3G dan 3,5G masih banyak digunakan untuk kepentingan konsumtif, seperti layanan video call dan mobile TV. Padahal, teknologi ini bisa diakses untuk kepentingan bisnis sehingga pihak konsumen bisa mendapatkan manfaat yang sifatnya lebih produktif.

Selain aspek pemanfaatan layanan, teknologi 3G dan 3,5G juga bisa menjadi sumber inspirasi untuk menciptakan usaha jasa layanan konten. "Layanan aplikasi untuk 3G dan 3,5G masih sangat minim, ibarat motor bebek jalan di tol. Infrastruktur sudah siap, namun sarana dan prasarana pendukungnya belum lengkap.

Teknologi 3G merupakan generasi ketiga dari koneksi wireless untuk telepon seluler (ponsel). Sebelumnya, kita kenal 2,5G dengan koneksi GPRS (General Packet Radio Service). Namun, karena pesatnya perkembangan teknologi informasi membuat operator berlomba ingin memberikan layanan lebih ke pelanggan.

Sebagai salah satu operator penyedia layanan 3,5G, Indosat telah menghadirkan teknologi tersebut di 16 kota. 3,5G atau dikenal juga sebagai super 3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (>2Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan bertukar data video (video sharing).

Generasi 3,5G ini mampu mengakses data dengan kecepatan hingga 3,6 Mbps. Meski sifatnya memudahkan, layanan ini masih didominasi video call. Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps,30Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G. Kecepatan akses tersebut didapat dengan mengguanakan teknologi OFDM(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah di implementasikan.


Dampak Dari 3,5 G


Apapun Produk unggulan buah dari teknologi salalu memiliki dampak negative, contohnya saja dengan adanya teknologi 3,5 G orang semakin mempermudah men download content video karena kecepatan downloadnya mencapai 100mbps sehingga ada sebagian orang yang memanfaatkan teknologi ini untuk melakukan kegiatan melanggar asusila seperti yang kita ketahui dan dimudahkan oleh teknologi ini. Orang-orang dapat dengan mudah melakukan Cybersex seperti menggunakan webCam dengan lawan jenis dan saling melakukan Cybersex. Juga dalam men download video porno lebih cepat.

Dampak lainnya dengan teknologi tinggi seperti ini maka si pengguna fasilitas ini harus merogok kocek lumayan yang lumayan tidak sedikit, jikan kita menggunakan Video Call maka pulsa yang di keluarkan cepat sekali mengalir. Dan tidak semua orang dapat menggunakan akses seperti ini dikarenakan masih tergolong teknologi yang mahal dan tidak semua jenis Ponsel yang telah dilengkapi fasilitas ini. Maka teknologi ini belum sepenuhnya dapat di nikmati di Indonesia.

Minggu, 01 Maret 2009

Perbandingan Antara Analog dan digital
Analog merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang. Misalnya ketika seseorang berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara yang dikirimkan melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Dan kemudian, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang diterjemahkan kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi tersebut. Namun terkadang Analog berdasarkan peralatan yang melalui beberapa tahapan tertentu yang membutuhkan proses yang lama dan merepotkan.
sedangkan istilah digital yang selalu kita dengar sehari-hari itu berarti pengolahan data berbasikan angka-angka
Analog berarti kuno dan digital berarti moderen, analaog murah, digital mahal, atau analog berarti tidak seperti digital yang identik dengan angka-angka. Begitulah anggapan ”awam” tentang analog dan digital. Coba saja kita lihat istilah jam analog dan jam digital, perbedaannya adalah yang menggunakan ”jarum” adalah analog, dan yang berupa ”display” angka-angka adalah digital. Analog dan digital sebenarnya lebih kepada istilah dalam penyimpanan dan penyebaran data.
Jika kita meng-copy (menyalin) atau merekam pita kaset, tentu hasilnya banyak ditentukan oleh alat perekamnya, kebersihan ”head” rekam nya, dan sebagainya, semakin banyak kamu merekam ke tempat lain, kualitas suaranya akan berubah. Tapi dengan meng-copy file MP3, kamu akan mendapat salinannya sama persis dengan aslinya, berapapun banyaknya kamu menggandakannya.Kini ada juga yang menyalin lagu-lagu dari pita kaset menjadi file, atau disebut juga "men-digital-isasi". Namun dalam bidang audio ini, sistem analog masih memiliki beberapa ”keunggulan” dibanding sistem digital, yang menyebabkan masih ada beberapa penggemar fanatik yang lebih menyukai rekaman analog.

Sedangkan Perbedaan kamera analog (manual) dan kamera digital hanya terletak pada media penyimpanannya, kalau kamera sebelumnya ”menyimpan” data gambar dalam bentuk filem yang harus kamu proses dulu untuk bisa mendapatkan ”foto” nya, sementara kamrea digital menyimpan data gambarnya dalam bentuk data ”digital” yang bisa langsung kamu nikmati sesaat setelah ”dijepret”.

Dalam bidang telekomunikasi, perbedaan telepon analog dan digital, bukan berdasarkan jenis pesawat teleponnya, namun kepada ”sistem” di sentral teleponnya, walaupun untuk mendukung sistem sentra yang digital, diperlukan pesawat telepon khusus. Begitu juga dengan siaran televisi analog dan digital. Siaran Analog kadang terganggu oleh cuaca, letak bangunan, dan penyebab lainnya, sementara siaran digital memiliki kualitas suara dan gambar yang lebih bagus, karena ”data”-nya tidak mengalami ”gangguan” saat dikirim ke TV penerima.
Sebenarnya Analog kadang dapat menguntungkan daripada Digital, karena prosesnya sederhana belum berbasiskan angka-angka yang rumit, tetapi terkadang orang tidak ingin mengambil pusing dengan permasalahan seperti itu dan cenderung memilih proses secara digital karena dirasa lebih cepat, tepat dan akurat serta dapat menghemat waktu.