Jumat, 27 Maret 2009

Pengaplikasian serta Dampak dari teknologi 3,5 G


Perkembangan Teknologi Komunikasi oleh Uray Ferdiyan


3G dan 3,5G


Teknologi 3G dan 3,5G masih banyak digunakan untuk kepentingan konsumtif, seperti layanan video call dan mobile TV. Padahal, teknologi ini bisa diakses untuk kepentingan bisnis sehingga pihak konsumen bisa mendapatkan manfaat yang sifatnya lebih produktif.

Selain aspek pemanfaatan layanan, teknologi 3G dan 3,5G juga bisa menjadi sumber inspirasi untuk menciptakan usaha jasa layanan konten. "Layanan aplikasi untuk 3G dan 3,5G masih sangat minim, ibarat motor bebek jalan di tol. Infrastruktur sudah siap, namun sarana dan prasarana pendukungnya belum lengkap.

Teknologi 3G merupakan generasi ketiga dari koneksi wireless untuk telepon seluler (ponsel). Sebelumnya, kita kenal 2,5G dengan koneksi GPRS (General Packet Radio Service). Namun, karena pesatnya perkembangan teknologi informasi membuat operator berlomba ingin memberikan layanan lebih ke pelanggan.

Sebagai salah satu operator penyedia layanan 3,5G, Indosat telah menghadirkan teknologi tersebut di 16 kota. 3,5G atau dikenal juga sebagai super 3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (>2Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan bertukar data video (video sharing).

Generasi 3,5G ini mampu mengakses data dengan kecepatan hingga 3,6 Mbps. Meski sifatnya memudahkan, layanan ini masih didominasi video call. Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps,30Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G. Kecepatan akses tersebut didapat dengan mengguanakan teknologi OFDM(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah di implementasikan.


Dampak Dari 3,5 G


Apapun Produk unggulan buah dari teknologi salalu memiliki dampak negative, contohnya saja dengan adanya teknologi 3,5 G orang semakin mempermudah men download content video karena kecepatan downloadnya mencapai 100mbps sehingga ada sebagian orang yang memanfaatkan teknologi ini untuk melakukan kegiatan melanggar asusila seperti yang kita ketahui dan dimudahkan oleh teknologi ini. Orang-orang dapat dengan mudah melakukan Cybersex seperti menggunakan webCam dengan lawan jenis dan saling melakukan Cybersex. Juga dalam men download video porno lebih cepat.

Dampak lainnya dengan teknologi tinggi seperti ini maka si pengguna fasilitas ini harus merogok kocek lumayan yang lumayan tidak sedikit, jikan kita menggunakan Video Call maka pulsa yang di keluarkan cepat sekali mengalir. Dan tidak semua orang dapat menggunakan akses seperti ini dikarenakan masih tergolong teknologi yang mahal dan tidak semua jenis Ponsel yang telah dilengkapi fasilitas ini. Maka teknologi ini belum sepenuhnya dapat di nikmati di Indonesia.

Minggu, 01 Maret 2009

Perbandingan Antara Analog dan digital
Analog merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang. Misalnya ketika seseorang berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara yang dikirimkan melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Dan kemudian, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang diterjemahkan kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi tersebut. Namun terkadang Analog berdasarkan peralatan yang melalui beberapa tahapan tertentu yang membutuhkan proses yang lama dan merepotkan.
sedangkan istilah digital yang selalu kita dengar sehari-hari itu berarti pengolahan data berbasikan angka-angka
Analog berarti kuno dan digital berarti moderen, analaog murah, digital mahal, atau analog berarti tidak seperti digital yang identik dengan angka-angka. Begitulah anggapan ”awam” tentang analog dan digital. Coba saja kita lihat istilah jam analog dan jam digital, perbedaannya adalah yang menggunakan ”jarum” adalah analog, dan yang berupa ”display” angka-angka adalah digital. Analog dan digital sebenarnya lebih kepada istilah dalam penyimpanan dan penyebaran data.
Jika kita meng-copy (menyalin) atau merekam pita kaset, tentu hasilnya banyak ditentukan oleh alat perekamnya, kebersihan ”head” rekam nya, dan sebagainya, semakin banyak kamu merekam ke tempat lain, kualitas suaranya akan berubah. Tapi dengan meng-copy file MP3, kamu akan mendapat salinannya sama persis dengan aslinya, berapapun banyaknya kamu menggandakannya.Kini ada juga yang menyalin lagu-lagu dari pita kaset menjadi file, atau disebut juga "men-digital-isasi". Namun dalam bidang audio ini, sistem analog masih memiliki beberapa ”keunggulan” dibanding sistem digital, yang menyebabkan masih ada beberapa penggemar fanatik yang lebih menyukai rekaman analog.

Sedangkan Perbedaan kamera analog (manual) dan kamera digital hanya terletak pada media penyimpanannya, kalau kamera sebelumnya ”menyimpan” data gambar dalam bentuk filem yang harus kamu proses dulu untuk bisa mendapatkan ”foto” nya, sementara kamrea digital menyimpan data gambarnya dalam bentuk data ”digital” yang bisa langsung kamu nikmati sesaat setelah ”dijepret”.

Dalam bidang telekomunikasi, perbedaan telepon analog dan digital, bukan berdasarkan jenis pesawat teleponnya, namun kepada ”sistem” di sentral teleponnya, walaupun untuk mendukung sistem sentra yang digital, diperlukan pesawat telepon khusus. Begitu juga dengan siaran televisi analog dan digital. Siaran Analog kadang terganggu oleh cuaca, letak bangunan, dan penyebab lainnya, sementara siaran digital memiliki kualitas suara dan gambar yang lebih bagus, karena ”data”-nya tidak mengalami ”gangguan” saat dikirim ke TV penerima.
Sebenarnya Analog kadang dapat menguntungkan daripada Digital, karena prosesnya sederhana belum berbasiskan angka-angka yang rumit, tetapi terkadang orang tidak ingin mengambil pusing dengan permasalahan seperti itu dan cenderung memilih proses secara digital karena dirasa lebih cepat, tepat dan akurat serta dapat menghemat waktu.